P3GTK - Dari awal diluncurkan Program Guru Penggerak (PGP), dalam benak Sonya Elly, S.Pd., M.Pd., sudah langsung terpanggil mendaftar. Jiwanya ingin terus berupaya untuk meningkatkan kemampuan dan potensinya. Ia juga ingin menjadi bagian yang ikut bergerak meningkatkan mutu pendidikan di daerah, khususnya di tempatnya mengajar, SMAN 1 Ambon, Kota Ambon, Maluku.
Ada banyak pengalaman menarik selama mengikuti Pendidikan Guru Penggerak yang hampir tuntas. Calon Guru Penggerak Angkatan I ini menilai, pembelajaran yang berdiferensiasi merupakan materi yang paling menarik selama pendidikan. “PGP mengajarkan saya cara mendidik yang benar, sesuai dengan kebutuhan anak dan memberikan dampak pada anak,” kata Sonya.
Menurut Sonya, model pembelajaran yang diajarkan dalam PGP menuntun para guru untuk mendorong tumbuh kembang murid secara holistik. Pembelajaran yang memberikan beragam cara efektif yang berpusat kepada murid. “Menuntun kekuatan dan potensi yang dimiliki oleh anak menjadi ruang berlatih dan bertumbuhnya nilai-nilai kemanusiaan sesuai profil Pelajar Pancasila,” tutur Sonya.
Perubahan di Luar Ekspektasi
Berkat PGP, pengetahuannya semakin bertambah. Ia jadi lebih memahami strategi, cara, dan pendekatan yang tepat. Ia merasakan sekaligus ada perubahan sikap, pengetahuan, dan keterampilan. “Saya jadi pribadi yang lebih sabar dan lembut, serta menjadi pendengar yang baik dalam menuntun siswa mencari solusi,” kata Sonya berbinar.
Keterampilan Sonya sebagai seorang guru pun bertambah. Ia kini memiliki visi untuk terus berinovasi dan mengembangkan diri. “Saya merasa ingin terus berkreasi menciptakan hal baru yang menyenangkan bagi siswa dan sekolah. Saya ingin berkolaborasi dengan peserta didik dan rekan guru lain di sekolah,” katanya.
Tanggapan luar biasa anak didiknya ketika ia mengajar, menjadi hal yang di luar ekspektasinya. Dampak signifikan amat ia rasakan kala melihat siswa lebih termotivasi belajar. Siswa menjadi lebih mudah paham dengan materi pembelajaran. “Anak-anak menjadi lebih jujur, terbuka menyampaikan pendapat, suka bekerja sama, melakukan tugas mereka dengan baik. Terlihat dari karya-karya yang luar biasa,” ucap Sonya.
Ayo Ikut Bergerak
Harapannya ke depan PGP menyentuh semua guru hingga pelosok terpencil di Indonesia. Karena dengan metode yang berbeda ini PGP memberikan wawasan dan kompetensi baru bagi para guru. Peserta PGP menemukan cara, langkah, strategi yang tepat untuk mewujudkan pendidikan yang merdeka belajar.
“Ayo Bapak Ibu Guru semua, daftarkan diri untuk mengikuti PGP. Jangan merasa aman dan nyaman ketika ada anak yang belum merdeka dalam pembelajaran kita,” kata Sonya dengan semangat.
Perubahan, tak akan didapat oleh insan yang tidak mau bergerak. Perubahan hanya bisa diraih oleh mereka yang ingin bergerak. “Satu gerakanku, satu gerakanmu, satu gerakan kita semua, akan memberikan perubahan besar bagi pendidikan di Indonesia,” ujar Sonya. (Annissa Nurmalia/Sosialisasi dan Publikasi)
Ada banyak pengalaman menarik selama mengikuti Pendidikan Guru Penggerak yang hampir tuntas. Calon Guru Penggerak Angkatan I ini menilai, pembelajaran yang berdiferensiasi merupakan materi yang paling menarik selama pendidikan. “PGP mengajarkan saya cara mendidik yang benar, sesuai dengan kebutuhan anak dan memberikan dampak pada anak,” kata Sonya.
Menurut Sonya, model pembelajaran yang diajarkan dalam PGP menuntun para guru untuk mendorong tumbuh kembang murid secara holistik. Pembelajaran yang memberikan beragam cara efektif yang berpusat kepada murid. “Menuntun kekuatan dan potensi yang dimiliki oleh anak menjadi ruang berlatih dan bertumbuhnya nilai-nilai kemanusiaan sesuai profil Pelajar Pancasila,” tutur Sonya.
Perubahan di Luar Ekspektasi
Berkat PGP, pengetahuannya semakin bertambah. Ia jadi lebih memahami strategi, cara, dan pendekatan yang tepat. Ia merasakan sekaligus ada perubahan sikap, pengetahuan, dan keterampilan. “Saya jadi pribadi yang lebih sabar dan lembut, serta menjadi pendengar yang baik dalam menuntun siswa mencari solusi,” kata Sonya berbinar.
Keterampilan Sonya sebagai seorang guru pun bertambah. Ia kini memiliki visi untuk terus berinovasi dan mengembangkan diri. “Saya merasa ingin terus berkreasi menciptakan hal baru yang menyenangkan bagi siswa dan sekolah. Saya ingin berkolaborasi dengan peserta didik dan rekan guru lain di sekolah,” katanya.
Tanggapan luar biasa anak didiknya ketika ia mengajar, menjadi hal yang di luar ekspektasinya. Dampak signifikan amat ia rasakan kala melihat siswa lebih termotivasi belajar. Siswa menjadi lebih mudah paham dengan materi pembelajaran. “Anak-anak menjadi lebih jujur, terbuka menyampaikan pendapat, suka bekerja sama, melakukan tugas mereka dengan baik. Terlihat dari karya-karya yang luar biasa,” ucap Sonya.
Ayo Ikut Bergerak
Harapannya ke depan PGP menyentuh semua guru hingga pelosok terpencil di Indonesia. Karena dengan metode yang berbeda ini PGP memberikan wawasan dan kompetensi baru bagi para guru. Peserta PGP menemukan cara, langkah, strategi yang tepat untuk mewujudkan pendidikan yang merdeka belajar.
“Ayo Bapak Ibu Guru semua, daftarkan diri untuk mengikuti PGP. Jangan merasa aman dan nyaman ketika ada anak yang belum merdeka dalam pembelajaran kita,” kata Sonya dengan semangat.
Perubahan, tak akan didapat oleh insan yang tidak mau bergerak. Perubahan hanya bisa diraih oleh mereka yang ingin bergerak. “Satu gerakanku, satu gerakanmu, satu gerakan kita semua, akan memberikan perubahan besar bagi pendidikan di Indonesia,” ujar Sonya. (Annissa Nurmalia/Sosialisasi dan Publikasi)