Serentak Bergerak
Wujudkan sekolah penggerak
Serentak bergerak
SLB lakukan yang terhebat
Serentak Bergerak
Wujudkan Merdeka Belajar
Merdeka Mengajar
Indonesia Pintar
Menuju Indonesia Maju
Lirik lagu tersebut diciptakan bersama: Titin Sulistiawati dengan dua kepala sekolah penggerak dan lagu diaransemen Dedy Ardian. Selain untuk memotivasi diri sendiri, Titik Sulistiawati juga berharap dapat memberi inspirasi dan motivasi lebih kepada para peserta Program Sekolah Penggerak (PSP) angkatan berikutnya.
Titin, Kepala SLB Ayah Bunda, Kabupaten Bogor sudah sangat tertarik dengan PSP. “Saya yakin, ini passion saya yang memang suka mengajar. Paradigma pembelajaran holistik, numerasi, dan literasi, tidak rumit dan sulit. Saya niatkan belajar dan belajar, untuk meningkatkan kompetensi,” katanya.
Titin menyadari kepala sekolah non-PNS tidaklah mudah mendapat kesempatan mengikuti pelatihan dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi. Ia juga menyadari tidak mudah mengembangkan kompetensi.
“Menurut saya Merdeka Belajar bagi peserta didik berkebutuhan khusus, akan lebih mengembangkan potensi dan kompetensi mereka. Peserta didik berkebutuhan khusus dan pembelajaran yang berorientasi pada peserta didik akan membuat siswa bahagia dalam menempuh pendidikan. Peserta didik diberi kebebasan untuk mengakses ilmu dan lebih mampu mengembangkan potensinya tentunya siswa dan guru lebih kreatif,” katanya.
Selama pelatihan PSP angkatan 1, Titin sangat senang dapat berkumpul dengan orang-orang hebat yang lolos dari seleksi PSP. Proses belajar bersama dengan sistem digitalisasi menuntut kemampuan lebih.
Setelah pelatihan, Titin memberikan motivasi kepada semua pendidik SLB Ayah Bunda, bahwa tidak semua sekolah mendapatkan kesempatan menjadi katalis perubahan pendidikan. “Secara bertahap perubahan mulai terjadi di sekolah kami. Pembelajaran dengan digitalisasi, perubahan iklim belajar di sekolah. Semoga perubahan itu menjadi desain untuk sekolah kami di masa seterusnya,” katanya.
Titin meyakini dengan PSP dapat meningkatkan kualitas belajar siswa dan pembelajaran yang disampaikan para guru. Harapannya akan mempercepat peningkatan mutu satuan pendidikan.
“Mari mengikuti seleksi PSP. Seleksi PSP tidak sulit tapi sebagai tantangan kita untuk berubah dan beradaptasi dengan perubahan itu sendiri, sehingga kita dapat memfasilitasi dan mengembangkan potensi peserta didik, untuk merdeka belajar dan mengembangkan potensinya dalam mewujudkan profil pelajar Pancasila,” ujar Titin.
Wujudkan sekolah penggerak
Serentak bergerak
SLB lakukan yang terhebat
Serentak Bergerak
Wujudkan Merdeka Belajar
Merdeka Mengajar
Indonesia Pintar
Menuju Indonesia Maju
Lirik lagu tersebut diciptakan bersama: Titin Sulistiawati dengan dua kepala sekolah penggerak dan lagu diaransemen Dedy Ardian. Selain untuk memotivasi diri sendiri, Titik Sulistiawati juga berharap dapat memberi inspirasi dan motivasi lebih kepada para peserta Program Sekolah Penggerak (PSP) angkatan berikutnya.
Titin, Kepala SLB Ayah Bunda, Kabupaten Bogor sudah sangat tertarik dengan PSP. “Saya yakin, ini passion saya yang memang suka mengajar. Paradigma pembelajaran holistik, numerasi, dan literasi, tidak rumit dan sulit. Saya niatkan belajar dan belajar, untuk meningkatkan kompetensi,” katanya.
Titin menyadari kepala sekolah non-PNS tidaklah mudah mendapat kesempatan mengikuti pelatihan dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi. Ia juga menyadari tidak mudah mengembangkan kompetensi.
“Menurut saya Merdeka Belajar bagi peserta didik berkebutuhan khusus, akan lebih mengembangkan potensi dan kompetensi mereka. Peserta didik berkebutuhan khusus dan pembelajaran yang berorientasi pada peserta didik akan membuat siswa bahagia dalam menempuh pendidikan. Peserta didik diberi kebebasan untuk mengakses ilmu dan lebih mampu mengembangkan potensinya tentunya siswa dan guru lebih kreatif,” katanya.
Selama pelatihan PSP angkatan 1, Titin sangat senang dapat berkumpul dengan orang-orang hebat yang lolos dari seleksi PSP. Proses belajar bersama dengan sistem digitalisasi menuntut kemampuan lebih.
Setelah pelatihan, Titin memberikan motivasi kepada semua pendidik SLB Ayah Bunda, bahwa tidak semua sekolah mendapatkan kesempatan menjadi katalis perubahan pendidikan. “Secara bertahap perubahan mulai terjadi di sekolah kami. Pembelajaran dengan digitalisasi, perubahan iklim belajar di sekolah. Semoga perubahan itu menjadi desain untuk sekolah kami di masa seterusnya,” katanya.
Titin meyakini dengan PSP dapat meningkatkan kualitas belajar siswa dan pembelajaran yang disampaikan para guru. Harapannya akan mempercepat peningkatan mutu satuan pendidikan.
“Mari mengikuti seleksi PSP. Seleksi PSP tidak sulit tapi sebagai tantangan kita untuk berubah dan beradaptasi dengan perubahan itu sendiri, sehingga kita dapat memfasilitasi dan mengembangkan potensi peserta didik, untuk merdeka belajar dan mengembangkan potensinya dalam mewujudkan profil pelajar Pancasila,” ujar Titin.