Pekanbaru, 10 Agustus 2024 - Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) melakukan kunjungan kerja terkait Capaian Nasional Program Prioritas selama lima tahun terakhir. Pun bagi Direktorat Jenderal (Ditjen) Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) sebagai rumah bagi jutaan GTK se-Indonesia. Di tahun 2024, Riau terpilih menjadi provinsi pertama yang dikunjungi Direktur Jenderal (Dirjen) GTK Nunuk Suryani, pada Kamis s.d. Jumat, 8 s.d. 9 Agustus 2024. "Kami mau apresiasi capaian program-program prioritas di Riau, salah satu provinsi dengan capaian terbaik. Kalau (kegiatan) sebelumnya yang didatangi adalah yang perlu diintervensi, sekarang khusus untuk berikan apresiasi," ucap Nunuk di sela kegiatan pada Jumat (9/8). "Yang kami harapkan adalah masyarakat di Riau dan Indonesia pada umumnya mengetahui implementasi kebijakan Merdeka Belajar. Bahwa program yang sudah berjalan (terus) naik dan di masa mendatang akan berjalan baik," ujarnya.
Adapun Ditjen GTK menjadi nakhoda Kemendikbudristek bagi transformasi SDM pendidikan sesuai dengan fokus Presiden Republik Indonesia dalam meningkatkan SDM bangsa. Dalam hal ini, guru harus menjadi profesi yang bermartabat dan terhormat, membanggakan, menjadi agen transformasi pendidikan, serta menghidupkan ekosistem belajar yang berdaya dan saling menguatkan. Hal itu dimanifestasikan dalam kebijakan Merdeka Belajar menjadi 12 Program Prioritas Ditjen GTK, tiga di antaranya Pendidikan Guru Penggerak (PGP), Penataan GTK Aparatur Sipil Negara (ASN) Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK), dan Pendidikan Profesi Guru (PPG). PGP adalah program pendidikan kepemimpinan bagi guru untuk menjadi pemimpin pembelajaran. Hingga Agustus 2024, sudah ada 92.887 Guru Penggerak, 12.400 di antaranya telah diangkat menjadi kepala sekolah. "Program Guru Penggerak itu yang sangat menonjol di Riau karena animo jadi Guru Penggerak bagus. Bukan hanya animo, begitu mereka jadi Guru Penggerak, saya konfirmasi ke lapangan memang ada perubahan mindset yang diwujudkan dengan perilaku mereka di kelas," ujar Nunuk.